12 May 2008

Mengapa harus ditutupi?

Kalau pertanyaan ini diajukan ke saya, mengapa gagap harus ditutupi? Jawabannya, karena memalukan. Selain itu masih ada stigma untuk orang gagap. Stigma bahwa orang yang gagap itu pasti bodoh. Padahal tidak benar begitu, tapi namanya juga stigma, agak sulit melawannya.
Daripada ada cap bodoh itu, lebih baik saya menutupi kegagapan saya.

Saya bisa menutupi gagap saya dengan berbagai cara, intinya bicara pelan-pelan dan tidak terlalu keras, serta pikir dulu sebelum ngomong. Hasilnya lumayan, walaupun setiap saya ngomong seperti ada jedanya.

Dulu, tiap saya mau ngomong diawali dengan terbata-bata yang kedengeran banget. Sekarang saya menutupinya dengan tidak bersuara, jadi berbentuk blocking gitu, diam di tengah-tengah ngomong. Makanya jadi seperti ada jedanya.

Biasanya kalau beberapa detik tidak keluar juga kata itu, maka saya nggak jadi ngomong, atau saya ambil napas trus ganti kalimat keseluruhannya, kadang-kadang jadi ganti maksud juga, tadinya mau bilang A jadi bilang B.

Memang nyebelin sih, dan masih ada kontroversi juga apakah gagap harus ditutupi (dengan risiko, maksud kita belum tentu tercapai) atau dibiarkan terdengar yang penting maksud kalimatnya tercapai diucapkan.

Saya sih tetap memilih menutupi gagap saya....soalnya gini bo' kalau dipaksakan ngomong, saya akan terlihat terbata-bata, kadang-kadang diiringi dengan gerakan-gerakan kepala menghentak-hentak gitu, lalu mata saya otomatis merem seperti orang kejang. Kalau kata-katanya benar-benar susah, suara yang keluar cuma erangan atau seperti orang mengendus gitu. Malu banget kan. Kalau lagi kelepasan terjadi juga sih hal seperti ini, dan rasanya malu banget. Nanti di posting-posting berikutnya akan saya ceritakan.

2 comments:

  1. Dear B.Yasmin,
    Secara prinsip, saat ada problem, ada 2 cara untuk "menghadapinya":
    1. Dihindari
    2. Justru dicarikan "jalan keluarnya".

    Menurut saya, solusi "dihindari" adalah benar untuk solusi sementara. Untuk "jangka panjang", solusi kedua haruslah kita "ambil".

    Salam sukses,

    www.hipno-bicara.blogspot.com

    ReplyDelete
  2. saya juga mengalami hal yang sama dengan ente sob..
    senang sekali saya "terdampar" di blog ini
    salam kenal :)

    ReplyDelete