14 November 2009

Speech Tools

Boleh dibilang kegagapanku adalah kegagapan permanen. Beberapa teman mengatakan, gagapku nggak terlalu kedengeran, tapi teman sesama pws seperti Dimas dan Wiwik, tahu, aku gagap yang lumayan. Dimas bahkan ngasi angka 6 buatku. Jelek amat angkanya Dim! hehe bercanda kok.

Begini, kalau kadang-kadang saya kedengerannya lancar bicara, itu karena sedang memakai speech tools. Ini adalah "perkakas" yang digunakan oleh pws untuk bisa lancar bicara. Banyak perkakas atau alat atau cara yang bisa membuat kita kedengerannya lancar bicara. Kalau Anda mendengar saya bicara perlahan, dengan volume kecil, kadang-kadang berjeda, serta terdengar bunyi-bunyi eeeeeemmm (kayak orang mikir) atau dehem-dehem (kayak orang menghilangkan serak) itu tools yang sering saya gunakan.

Beberapa bulan lalu, aku mendapat speech tools satu lagi, diperkenalkan oleh teman saya yang baik, Dimas....hehe sapa lagi? namanya soft contact. Ini cara mencegah agar bibir kita tidak terkatup rapat, sehingga masih ada udara yang mengalir, berguna untuk mendorong kata yang akan kita ucapkan, sehingga tidak terjadi blocking. Kami sempat latihan bersama dan ternyata benar, dengan soft contact, blocking tidak terjadi. Setelah itu saya jadi sering berlatih SC. Lumayan dapat satu lagi speech tool, walaupun latihannya harus lebih sering, karena hingga saat ini kalau saya gunakan masih terdengar cadel. Kata Dimas, dengan menguasai benar, cadel nggak akan kedengeran. Oke lah aku akan berlatih terus.

Tapi gini catatannya, sebenarnya aku lebih suka ngomong apa adanya, nggak pake speech tools. Dengan demikian aku merasa bebas, walaupun gagap. Boleh dong speech tools dipakai hanya pada saat dibutuhkan? Misalnya saat menghadapi hantu-hantu yang pernah aku ceritakan di artikel sebelumnya. Sementara gitu aja deh, I will try the best...

09 November 2009

Hantu

Lapor,

kondisi saya sekarang baik-baik saja. Urusan kegagapan udah membaik. Bisa dikatakan sudah hampir menghilang dari omongan sehari-hari, munculnya sekali-sekali saja. Iseng saja saya data beberapa hal yang buat saya seperti hantu, maksudnya sesuatu yang menakutkan.

Hantu pertama, menelepon dan menerima telepon. Hehehe ini always all the time nih menakutkannya. Makanya paling males kalau harus menelepon seseorang. Trus kalau terima telpon juga saya ogah-ogahan. Makanya kalo ada yang harus difollow-up by phone....lamaaaaaa banget baru saya lakukan. Kalo follow-up nya by email...wow, semenit juga jadi.

Hantu kedua, ini aneh nih....saya gagap kalau bicara dengan "petugas". Bicara dengan petugas apapun saya gagap, minimal saya takut gagap, karena kenyataannya memang gagap hehehe... Petugas itu bisa penjaga toko, waiter dan waitress di restoran, pedagang kaki lima, semua petugas loket, kondektur bis, polisi, dll. Termasuk orang hrd di kantor. Pernah ya, waktu jadi karyawan baru, saya harus pake absen ceklok yang masukin kartu ke mesin. sedangkan karyawan pada umumnya pakai absen scan sidik jari. Nah tiap hari saya harus ambil kartu pada petugas, dengan menyebutkan nama. Pada saat itu saya selalu gagap, nyebut nama dan kepada petugas pula, pasti gagap. Daripada tiap hari malu, akhirnya saya punya akal, sehabis menceklok, kartu itu tidak saya kembalikan ke petugas, melainkan saya bawa pulang. Besoknya tinggal ambil dari tas dan ceklokin ke mesin. Akhir bulan baru saya kembalikan kartunya untuk dihitung kehadiran. hahaha....

Sementara itu aja sih hantunya, nanti saya pikir lagi, apa lagi yang hantu bagi saya.

Laporan selesai.
hormat grak, tegap grak. tu wa ga pat...(itungan balik kanan maksudnya) hehehe