27 May 2009

sedih dan Senang

Kemarin dapat komen dari Pak Tanjung di tulisan saya sebelum ini. Posting-an yang ditulis Juli 2008. Lama sekali rupanya tidak update di blog ini. Maklum saya sibuk ini dan itu.

Baru-baru ini saya nonton film Rocket Science. Cuma di Youtube sih, tapi tumben bisa komplit. Film itu bercerita tentang anak gagap. Istimewanya karena digambarkan dengan tidak vulgar seperti biasa. Nggak ada pelecehan yang kentara seperti diketawain, ditiru2in dll. Tapi lebih kepada kesulitannya sehari-hari yang umumnya kita alami. Seperti tidak bisa bebas menjawab pertanyaan bu guru di kelas, padahal dia tau jawabannya (saya pernah), mengubah pesanan makanan di kantin karena sulit mengucapkan makanan yang kita inginkan (saya pernah banget tuh) hahaha. Benar-benar sehari-hari yang orang lain suka nggak tau kesulitan seperti ini. Nggak ada ending yang happy, karena sampai akhir film tokoh ini tetap gagap. Tapi ini justru apa adanya banget kan.

Pelajaran yang didapat untuk orang yang tidak gagap terhadap para gagapers adalah, pada beberapa orang gagap terjadi begitu saja, tidak semua gagap bisa disembuhkan hanya dengan kata-kata "jangan gagap dong" seperti orang ngomong "jangan nangis dong". Pada beberapa orang sering-sering latihan ngomong akan menyembuhkan gagap, belom tentu. Kadang-kadang kita memang harus pasrah, let it be. Paling-paling cuma be survive aja, karena emang kita gagap bukan berarti harus disembuhkan. It is ok to be a stutterer, semacam itulah.